Waktu kembali mengingatkanku pada suatu hal yang sudah lama ku kubur. Dia, kenangan tentang dia seolah adalah hal yang sangat ku rindukan. Padahal, sungguh itu sangat menyesakkanku bila ku teringat tentang dia. Namun, kenangan yang sudah usang itu selalu membuatku larut berkali kali ketika perasaan ini membawa ke titik yang mengingatkanku tentangnya. Cinta dan Rahasia. Aku cinta dia. Tapi, ada banyak rahasia dibalik itu semua. Dulu, aku adalah seorang yang paling dekat dengannya. Dan dia menjadi seorang yang paling berarti untukku. Didekatnya semua terasa begitu bahagia. Namun, semua berubah ketika sosok seorang perempuan yang mampu mengalihkan pandangannya dariku. Ya, dia berpaling dariku. Memang tak sepenuhnya berpaling. Namun, matanya mengisyaratkan satu hal yang sangat ingin aku dapati ketika dia memandangku.
Dia, seorang yang paling berarti untukku saat itu jatuh hati pada perempuan yang notabene adalah teman dekatku. Tuhan, sungguh saat itu aku merasa sesak. Ternyata, semua hal yang kita pernah lalui bersama hanya sebuah hal tabu yang tak pernah bisa merubah teman menjadi hal yang lebih.
Tidak sampai disitu. Dia, seorang yang ku impikan untuk bersama denganku selalu memaksaku memberi informasi mengenai perempuan itu. Andai aku bisa berkata, saat itu aku ingin sekali mengungkapkan "kenapa harus dia? Kenapa bukan aku? Apa kamu gak menyadari sesuatu yang beda ketika aku bersama denganmu?"
Saat bersama dengannya adalah hal yang terbaik meskipun ada 'dia' diantara kami. Bodohnya, aku selalu mampu tersenyum ketika melihat dan mendengarkan dia menceritakan cintanya bersama dengan perempuan itu. Yang aku pikirkan saat itu hanya satu. Aku tidak mau kehilangan apa yang sudah aku lalui bersama dia hanya karena dia yang tidak menyadari keberadaan perasaanku padanya. Aku tidak mau dia menjauh hanya karna dia tau perasaanku yang sebenarnya saat itu padanya.
Karena rasanya padaku bukanlah hal yang lagi penting, asal aku bisa hadir disebelahnya disaat masa-masa terpuruknya saat itu. Dulu, bagiku semua masalah yang dia miliki akan selesai bila dia membicarakannya denganku. Ketika dia terpuruk, aku bahagia. Bahagia karena aku tau dia akan mencariku untuk menuangkan semua resahnya bersamaku. Hanya denganku. Tapi, kehadiran perempuan itu mampu mengalihkan semuanya. Semua seolah perlahan menghilang seiring dengan kebersamaan mereka berdua. Sampai tiba disatu titik, aku dan dia benar-benar hampir tidak berjumpa. Saat itu aku sadar bahwa tidak semua cinta bisa direalisasikan. Apalagi ketika hubungan yang dimulai dengan "persahabatan" antara 2 jenis kelamin berbeda pasti salah satu diantaranya memiliki Rahasia tentang perasaannya.
Teruntuk kamu, aku berterima kasih kepadamu. Berkatmu, aku mampu belajar untuk ikhlas dan bersyukur. Ikhlas ketika kamu memutuskan memiliki perasaan untuknya dan bersyukur karena kamu tetap berada disampingku meski hatimu bukan untukku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INSECURE
Mungkin itu yang bisa mewakili perasaan gue yang gak karuan ini. Iya, se-insecure itu gue sekarang. Insecure buat menjatuhkan hati sama sese...
-
Ehhhh bentar, ini bukan Tulus yang nyanyi Gajah itulohhhh. Meskipun gue pribadi emang suka sama dia. Tapi ini bukan tentang Bang Tulusku wk...
-
AAAAAAAAHHH. Mendadak rindu masa SMA. Masa putih abu-abu yang tiap hari cekikikan bareng temen-temen. Kayaknya jaman SMA itu jaman dimana ma...
-
4 Juli 2019, segala sesuatu berjalan seperti biasa. Bisa dibilang biasa banget, karena hidup gue selama setahun belakangan ini cuma ruma...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar